Sabtu, 11 Februari 2012

COFFEE LUWAK


Asal mula Civet Coffee - Kopi Luwak Berkaitan erat dengan sejarah
pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia, Pada awal abad ke-18,
Belanda membuka perkebunan Tanaman Komersial di koloninya di
Hindia Belanda terutama di Pulau Jawa dan Sumatera, Salah satunya
adalah bibit kopi Arabika dan Robusta yang didatangkan dari Yaman.
Pada era "Tanam Paksa" 1830 - 1870, Belanda melarang pekerja
perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi,
akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu,
Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis hewan
musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya kelenjar manis daging
buahnya saja yang tercerna, kulit email dan biji kopinya masih utuh dan
tidak tercerna, Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian Dipunguti,
Dicuci, Disangrai, Ditumbuk, Kemudian Diseduh dengan Air Panas, maka
terciptalah Kopi Luwak.
Kabar mengenai kenikmatan Kopi Aromatik ini akhirnya tercium oleh Warga
Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian Kopi ini menjadi Kegemaran
Orang Kaya Belanda, sebab kelangkaannya serta proses pembuatannya yang
tidak lazim, Kopi Luwak pun menjadi kopi yang mahal sejak Zaman Kolonial.
Hewan Luwak, atau lengkapnya Musang Luwak, senang sekali mencari buah-buahan
yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya, Luwak akan
memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya,
biji kopi yang dilindungi Kulit Keras Email dan tidak tercerna akan keluar
bersama kotoran luwak.
Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena
diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami
dalam perut luwak, rasa Kopi Luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial
di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
Musang / Luwak (Vivericulla Malaccensis & Archictis Binturong) adalah jenis
binatang pemakan buah-buahan dan biji-bijian termasuk Buah Kopi Merah / Masak,
juga Musang / Luwak tergolong binatang buas (KARNIVORA) Pemakan Daging dan
bersifat pemakan sesama (KANIBALISME).
Musang / Luwak sering menjadi masalah bagi petani kopi karena sifatnya selain
pemakan buah-buahan dan biji-bijian juga termasuk buah kopi juga cendrung
merusak lahan perkebunan kopi para petani dan mencuri hasil panen kopi mereka
dikebun, bukan hanya petani kopi yang sangat dirugikan, para peternak unggas
maupun pemilik ternak unggas rumahan merasa Musang / Luwak menjadi hama yang
besar bagi mereka karena sifat-sifat alami binatang tersebut tergolong
binatang buas Pemakan Daging yang selalu mencuri dan memakan unggas-unggas
mereka sehingga tidak sedikit dari petani dan peternak unggas yang memburu
mati Musang / Luwak.
Tetapi ternyata ada rahasia dibalik Musang / Luwak karena proses Fermentasi
Lambung Musang / Luwak yang sangat kondang dan tersohor di seluruh dunia
menciptakan cita rasa Eksotik kopi yaitu Kopi Luwak (CIVET COFFEE).
Terlebih lagi kelebihan lain Musang / Luwak yaitu rahasia dibalik zat
enzim-enzim didalam lambungnya, zat fermentasi yang ada di
lambung Musang / Luwak dalam proses pencernaannya mampu menciptakan
kenikmatan pada kopi dan aroma kopi yang sangat harum atau kata lain
Kopi tersebut menjadi murni.
Cita rasa Eksotik kopi luwak inilah yang tidak diketahui para petani
kopi dan peternak unggas sebelumnya, sehingga Musang / Luwak sering
diburu mati karena dianggap sebagai hama, bagi seorang Coffee lover
jangan berani-berani mengakui dirinya seorang pecinta kopi sejati jika
belum pernah mencicipi citarasa kopi luwak.
Karena Cita rasa Eksotik kopi luwak yang sangat kondang di seluruh dunia
akhirnya banyak yang menawarkan kopi luwak dengan embel-embel keaslianya
kopi luwak namun tidak mampu meyakinkan keaslian tersebut kepada konsumen
tentang dimana asal Musang / Luwak tersebut dan siapa yang mengelolanya.
Keaslian kopi luwak bukan hanya ditentukan pada harganya yang melambung
tinggi diatas level harga kopi pada umumnya tetapi dari perjalanan kopi
itu sendiri yang diawali dari mulai tanam kopi oleh petani sampai proses
penyajian, keseluruhan proses ini memakan waktu yang sangat panjang dan
pengawasan yang ketat karena Musang / Luwak, dari Proses awal,
Kadar Air (%), Penggorengan dan Penyajian sangat menentukan Cita
Rasa kopi luwak dan aroma kopi luwak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar