Kamis, 23 Februari 2012

Sate landak

Berburu kuliner:



Sate landak yg satu ini termasuk ekstrim, dari namanya saja dah ketahuan gimana ekstrimnya. Hewan landak ini sudah tergolong langka, jadi inilah yang membuat kuliner ini unik dan punya penggemar tersendiri. Binatang berduri tajam dan panjang itu ternyata memiliki daging yang empuk, tidak kalah dibandingkan daging kelinci maupun daging lambing atau ayam. Enak dan gurih. Kami kebetulan berkesempatan untuk mencobanya, dan ternyata dagingnya empuk dan rasanya juga enak, jika Anda tertarik cobalah sesekali Anda mencicipinya.

Manfaat dari daging landak ini banyak diantaranya untuk obat asma, obat hati, ekornya untuk peningkat vitalitas, kesehatan daya tahan tubuh dan juga dagingnya non kolesterol. Itu menurut yang jualan dan para pelanggannya, masalah benar apa tidaknya itu uji laboratoriumlah yang bisa memastikannya.

Kami tim bisnis ukm sempat meliput salah satu penjual sate landak di sekitar jalan Magelang km 9. Pemilik sekaligus pengelola rumah makan ini adalah ibu Nur Ika asal Klaten. Sudah sekitar 2 tahun ini ibu Nur mencoba peruntungan di jogja untuk buka warung makan sate landak sebagai cabang yang ada di Klaten. Satu porsi sate landak dihargai Rp. 12.500,00, sate hati Rp. 15.000,00, rica-rica landak Rp. 15.000,00, rica-rica buntut Rp. 20.000,00, serta menu makanan lain yang berbahan baku landak dengan harga yang bervariasi pula. Omzet yang bisa didapat pun cukup lumayan sekitar Rp 200.000,00 per harinya. Cukuplah untuk biaya kuliah 2 orang anaknya yang kuliah di Jogja ini. Modalnya pun tidak besar cukup dengan peralatan masak sederhana dan juga sewa tempat (6 juta/tahun).

Bahan seperti daging, hati, empedu, dan ekor landak di dapat dari para pemburu landak. Landak-landak ini biasanya berasal dari daerah Temanggung, Keteb, Wonosari, Baron, dan Boyolali. Bahan yang di setor sudah berupa potongan-potongan daging yang siap olah, jadi gak perlu kerepotan lagi untuk mencabuti duri-duri ditubuhnya yang tajam-tajam itu.

Konsumen sate landak ini biasanya kalangan menengah atas yang suka dengan kuliner ekstrem seperti ini. Untuk kalangan menengah bawah biasanya mereka beli hanya untuk obat dan peningkat vitalitas saja.

Cara Menangkap Landak :

Menangkap landak tidaklah mudah, banyak sekali yang harus dipersiapkan. Waktu persiapan dilakukan siang hari. Warga secara berkelompok, yang terdiri dari tiga hingga sepuluh orang, melakukan persiapan menjerat landak. Untuk menangkap landak, berbagai peralatan perlu dipersiapkan. Terutama kandang jebakan yang terbuat dari besi. Jebakan ini dibuat dengan ukuran cukup untuk menangkap landak dengan berat enam kilogram. Selain itu juga disiapkaumpan. Biasanya berupa umbi dari tanaman yang banyak terdapat di pekarangan rumah.

Landak biasanya membuat lubang sebagai sarangnya. Lubang sarang landak biasanya sedalam lebih dari 5 meter yang dibuat saling sambung menyambung. Untuk mengenali sarang landak, tinggal melihat timbunan tanah yang terdapat lubang. Kandang jebakanpun dipasang. Tidak lupa disiapkan umpan. Setelah jebakan dan umpan dipasang, para pemburu landak harus menjauh dari sarang. Karena landak tidak akan keluar sarang begitu mencium bau manusia.

Apabila Anda sedang mencari peluang usaha yang menguntungkan, mungkin bisnis tersebut bisa menjadi salah satu pilihan Anda. Karena bisnis ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan peluang usaha dengan modal kecil.

Selasa, 21 Februari 2012

Geliga Landak (gel atau jelly)

Geliga Landak (gel atau jelly).

Tidak banyak orang yang tahu tentang Geliga
atau Guliga. Geliga merupakan endapan yang mengeras dan terbentuk
dalam waktu yang cukup lama, bisa mencapai 15 tahun.
Geliga terbentuk dalam lambung hewan tertentu.
Ada banyak hewan yang bisa menghasilkan Geliga,
tetapi Geliga yang istimewa dan berkhasiat adalah Geliga
dari hewan landak. Geliga landak bermanfaat karena
di dasarkan pada protein dan enzim terkandung dan yang membentuk Geliga ini.

Endapan protein dan enzim dalam Geliga Landak yang berfungsi sebagai biokatalisator, penetralisir dan antibodi yang membentuk kekebalan organ tubuh. Enzim yang dimaksud bekerja sebagai ' shelter' dan sebagai penyaring semua unsur yang masuk dalam pencernaan, pernafasan dan penyerapan yang mendukung metabolisme tubuh. -- Ingat! Banyak penyakit yang bersumber dari makanana, udara dan penyerapan oleh klit --- Semua unsur yang mengancam kesehatan metabolisme tubuh akan diikat oleh enzim tersebut dan diubah menjadi protein yang sesuai metabolisme tubuh yang normal.

Apa Manfaat Geliga Landak?

Sebelum ada penelitian yang menyingkapkan tentang mengapa ada suku atau kalangan tertentu yang memanfaatkan Geliga, seringkali ada anggapan bahwa Geliga dianggap sebagai " jimat " yang dipakai untuk perdukunan yang mampu menyembuhkan penyakit-penyaki yang mematikan.

Namun, setelah pada akhir-akhir ini diadakan penelitian, baik berdasarkan penelitian medis, maka telah ditemukan bahwa Geliga, khususnya yang berasal dari hewan landak tua, berkhasiat secara meyakinkan dan terbukti mampu menyembuhkan beragam penyakit dalam yang mematikan -- kanker.

Geliga Landak adalah Obat yang dapat menyembuhkan:

1. Leukemia atau kanker darah
2. Kanker payudara
3. Tumor otak
4. Empedu.
5. Ginjal.
6. Kanker payudara
7. Lever
8. Ganguan sistem syaraf dan metabolisme
9. Flu tulang

Senin, 20 Februari 2012

caraku nangkap landak

Perjalanan ke S BrangS
Barang adalah desa paling hulu di S. Kayan.
Desa ini masuk dalam Kecamatan Long Ampung. KordinatUTM dengan
ketinggiqan  m dpl. Posisi desa di apit 2 pegunungan dan dilalui
oleh Hulu S Kayan.Aksesibilitas: Dari Samarinda ke Long Ampung kemudian
ke S Barang. Long Ampung hanya dapatdicapai dengan pesawat udara.
Dengan pesawat Susi air (perusahaan penerbangan yang mendapatsubsidi
dari pemerintah kaltim) berbaling-baling satu dan berpenumpang 9 orang,
lama penerbangan keLong Ampung membutuhkan waktu 1 jam 20 menit . Kalau
cuaca agak buruk waktunya menjadi sedikitlebih lama. Long Ampung adalah
ibukota Kecamatan. Tiket pesawat dengan harga subsidi adalah 260 rbdengan
bagasi sampai dengan 20 kg. Pemesanan sebaiknya melalui Forum Mahasiswa
(Tanya Kueng).Dari Long Ampung ke SB, cara termudah adalah dengan menyewa
ojek. Tidak ada kendaraan umum kedesa ini. Jalan dibangun sekitar tahun . .
berupa jalan tanah yang diperkeras dengan batu-batuan.Dalam kondisi
kering jalan ini bagus, kalau basah menjadi licin. Jarak dari Long Ampung
ke SB ada  km.Jarak ini bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit kalau
kering dan 2- 2,5 jam kalau basah.Sewaktu jalan dibangun, direncanakan
jalan melalui Lg Ampung  Tidung Payau  Lg Uro  SB. Tetapipada waktu itu
dua desa yang lain menolak, dengan alasan takut ada kecelakaan dan debu,
sehingga jalan dibuat menghindari 2 desa tersebut. Sekarang setelah melihat
kemudahan transportasi yangdisebabkan adanya jalan ke 2 desa ini menyesal,
dan memohon agar dibangunkan jalan yangmenghubungkan desa mereka ke jalan
yang ada.Kondisi topografi yang dilalui jalan ini bergunung  dengan jalan
yang terus menanjak. Sepanjang jalan ,hanya ada beberapa tanjakan yang tinggi.
Jalan ini memotong sungai . Dengan lebar sekitar 10 m dandisekitar sungai
ini asal desa SB (didiami pd jaman Belanda). Untuk transpor umumnya orang
menggunakan sepeda motor, mobil hanya ada di kecamatan. Motor didatangkan
dari samarinda ,diangkat dengan pesawat dengan tariff 3 juta per motor.
Sebelum jalan dibangun, perjalan ke SB hanya bisa ditempuh dengan berjalan
kaki. Akses lain ke desa iniadalah melalui desa Tidang Payau dan Long Uro
(melalui sungai dan kemudian berjalan kaki melalui jalansetapak hingga
menuju desa. Bagi masyarakat lama perjalanan berjalan kaki sekitar 5-6 jam.
Jumlah KK di desa ini mencapai 80an orang. Belum ada signal hp , tetapi
sudah ada rencana untukmembangun tower di kecamatan dan kemudian di lanjutkan
ke SB.Desa ini mempunyai sekolah SD, Gereja. Sarana lain yang penting adalah
adanya mikrohidro yangberfungsi baik. Listrik dinyalakan hanya pada malam hari,
kecuali pada hari-hari khusus. Pada saatkunjungan (bulan april) desa sedang
panen padi. Panen di SB selalu lebih lambat jika disbanding denganLong ampung
selama 1-2 bulan , padahal menugal ladangnya pada waktu yang sama. Ada pula
solar selsebagai lampu jalan, tetapi sekarang tidak berfungsi  mungkin
disebabkan lampunya.Masyarakat menanam padi ladang dan juga padi sawah.
Hasil dari padi sawah dilaporkan jauh lebihbanyak dibanding padi ladang.
Bibit padi sawah didatangkan dari luar desa. Padi sawah ditanam di rawa

atau kawasan tergenang air, tidak ada pengairan utk sawah.
Hasil panen padi ladang sekitar  sedangpadi sawah /ha.Desa-desa
yang bertetangga : Tidung Payau- Lg Uro dan ..Telah disepakati
oleh desa-desa bertetangga soal batas desa. Permasalahannya adalah
batas desa yangada tidak bersesuaian dengan batas kecamatan.
Kesepakatan antar desa menggunakan sungai sebagaibatas sedang batas
kecamatan menggunakan punggung gunung.Dikampung ini berdiam kepala a
dat besar Kecamatan Long Ampung yaitu bpk . , nama kepala desa .Pendidikan
SD biasanya diadakan di desa, untuk pendidikan lanjut berupa SMP dan SMA
dilanjutkankeluar desa. Seperti Long Ampung dan Malinau. Beberapa keluarga
menyekolahkan anaknya kesamarinda.Hasil bumi , pertanian yang menonjol
adalah padi dan nanas. Untuk perkebunan lada dan karet. Ladatelah berhasil
dipanen tetapi belum ada pemasaran, karet juga barusan saja ditanam. Nanas
banyakdihasilkan tetapi tidak mendatangkan nilai sehingga dibiarkan
membusuk di pohon. Lada sekarangsedang diusahakan pemasarannya ke samarinda.
Nanas dimanfaatkan masyarakat sebagai sayur (bagianpucuknya), umbut nenas
berwarna putih dan tidak berasa.Tanaman lada dimulai dengan rangsangan
pemerintah kabupaten Malinau. Teknik penanaman danpemeliharaan telah dikuasai.
Beberapa masyarakat telah diajak melakukan studi banding penanamanlada di
daerah lain. Sebagian masyarakat malah sudah pernah bekerja menanam lada di
Malaysia.Dengan demikian hal-hal teknis penanaman sudah dikuasai. Tetapi
Pemerintah belum memfasilitasiaspek-aspek pemasaran.Hal lain yang diupayakan
masyarakat adalah emas. Alat yang digunakan berupa alat tradisional .
Gambardari alat pencari emas. Pola mencari dilakukan sebagai pekerjaan
sampingan  ketika tiba musimberladang maka mereka berhenti mencari emas.
Masa berladang bulan. Pola semacam ini juga samauntuk pencarian gaharu.
Kawasan ini telah dimasuki oleh pencari gaharu dari luar seperti  dan .
Lama waktu mencari gaharu ( minggu) , perbekalan lengkap , berapa orang?
Cara mencari gaharu?Mata pencaharian lain adalah gaharu yang sekarang hampir

habis, tetapi telah ada upaya masyarakatuntuk menanam gaharu, yang dibutuhkan
adalah ketrampilan untuk merangsang pohon agarmenghasilkan gaharu. Hasil lain
adalah mencari batu .. landak. Berburu landak untuk dicari batunya inihanya
dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu  sewaktu selesai panen.
Penangkapan ikan/ binatang buruan (payau, babi, ) dilakukan untuk
subsisten (?) atau juga dijual?Caranya berburu landak?

Harga sembako dan bahan bakar yang didatangkan dari luar desa:
BensinTembakauGaramBawang PutihBawang merah : disubstitusiGula :
disubstitusikan dengan gula tebuTeh :Kopi :Tembakau:Rokok:Miras:
Minyak makan : diganti dgn minyak babi?Di desa ada  toko yang
menjual . . Pasar tidak ada, hasilSabunMasyarakat belum menyadari
hak-hak desanya. Sudah ada aturan desa tentang tidak dibolehkannya
menggunakan setrum untuk menangkap ikan (belum tertulis). Belum ada
aturan pengelolaan hutan dansumber daya alam lain. Hal ini disebabkan
karena kondisi desa yang sebelunya terpencil, sehinggamasyarakat belum
ada inisiatif untuk melindungi dan mengelola kawasannya.Sekarang sedang
dirangsang  untuk membuat aturan desaCari aturan desa yang telah ada

berburu landak1

Setiap manusia pernah mengalami hidup di jaman kegelapannya masing-masing. Setiap kegelapan manusia, memiliki karakter gelap yang berbeda. Saya pernah hidup di jaman kegelapan itu. Jaman dimana kehidupan saya sangat dekat sekali dengan hutan di Gunung Malang.

Gunung Malang memang hutan yang penuh dengan kekayaan. Binatang, burung, buah-buahan dan segalanya ada. Di hutan inilah masa kegelapan saya dimulai.

Kegelapan seperti apakah? Mari kita uraikan sejenak ya.

Kegelapan dalam hal ini bukan sesuatu yang mengerikan, tetapi lebih ke kuliner, makanan yang mungkin tidak pernah orang atau Anda makan. Makanan apa itu?

Sebelum berlanjut, saya mau nanya aja sih, daging apa yang pernah Anda makan? Saya bisa menebak, palingan juga ayam, kambing, sapi dan babi. Ya kan? Yang muslim mungkin sebagian tidak suka babi. Yang batak mungkin ada tambahan ya, yaitu anjing.

Dari semua daging itu, saya tidak pernah makan anjing dan babi. Babi haram dan anjing najis. Hihihihi. Bukan itu alasannya. Anjing itu sahabat berburu dan babi adalah musuh penduduk di Gunung Malang. Musuh itu tidak boleh dimakan. Dijual saja ke kota. Oopps! Ini serius.

Saya mungkin salah satu dari sekian copywriter yang pernah memakan segala jenis daging. Kecuali anjing dan babi. Sekali lagi, itu tidak baik untuk dimakan. Terlalu unyu.

Pertama. Daging Landak. Daging landak ini sangat enak. Cara berburunya sederhana. Ketika bertemu landak di hutan, dia akan segera berlari ke lubangnya. Landak itu lubangnya ada dua. Lubang satunya untuk keluar, lubang satunya untuk masuk. Ketika dia masuk, maka carilah lubang satunya. Siapkan perangkap berupa kandang atau karung. Sementara lubang satunya kita gali. Landak yang terintimidasi akan segera kabur dan masuk ke perangkap. Selanjutnya, landak pun siap menjadi santapan segar. Seperti yang saya bilang tadi, daging landak itu ENAK, jenderal!

Kedua. Daging Trenggiling. Dagingnya tidak kalah enak dari daging Landak. Cuma daging ini kalau salah pengolahannya akan sedikit berbau semut. Waktu itu saya tidak begitu mengerti cara mengolahnya. Jadi, rasanya seperti makan daging semut, namun rasanya tetap nikmat. Cara berburunya segampang Landak. Apalagi Trenggiling ini kalau merasa terancam dia akan membuntal. Kalau sudah begitu ya tinggal tangkap saja. Gampang kan? Semudah itulah mendapatkan daging enak dan gratis di hutan Gunung Malang.

Lalu, daging apalagi yang enak dimakan di jaman kegelapan?

Oke! Ketiga ini daging dari bintang yang saat ini sedang dieluk-elukan tainya oleh kalangan menengah ke atas. Selain mengeluk-ngelukan, mereka juga membeli dan meminumnya tainya. Binatang apa ya? Ada yang tahu?

Dialah Careuh! Alias Musang! Alias Luwak! Si pemakan segala jenis buah-buahan. Salah satunya pemakan kopi. Karena dia pemakan buah-buahan (kadang katanya nyuri ayam), setahu saya Musang hanya memakan buah-buahan, maka rasanya daging musang ini begitu manis dan lezat! Dagingnya harum saat dipanggang di atas api kecil. Merah dan sangat menggugah selera.

Cara berburunya gampang. Musang ini keluarnya malam hari. Senjata untuk berburu cukup canggih, yaitu senapan angin dan senter. Berburunya di kebon pisang, kebon pohon-pohonan yang berbuah, kebon kopi dan kebon aren. Menemukan musang pada malam hari paling gampang. Tinggal menirukan teriakan ala musang, dia akan segera membalasnya. Dengan mengendap-ngendap kita menuju ke posisi musang. Biasanya dia sedang sibuk mengunyah buah-buahan di dahan pohon. Sorot matanya dan bidik dengan senapan pas bagian kepalanya. Dor! Musang pun jatuh dan langsung sembelih. Kuliti seperti menguliti kelinci. Dagingnya siap dipanggang dan bulunya siap digunakan untuk menakut-nakuti burung di sawah.

Wah! Semakin seru ya petualangan kuliner jaman kegelapan.

Sekarang, kita menuju ke buruan berikutnya. Buruan kali ini hewan lincah, lari cepat dan terkenal cerdik. Dialah Meuncak alias Si Kancil. Untuk mendapatkan daging kancil, saya hanya menunggu kebaikan para pemburu dewasa saja. Senapan mereka lebih besar ukuran pelurunya. Cukup untuk merubuhkan kancil, bahkan empunya babi sekali pun! Saya hanya tinggal menunggu para pemburu membagikan hasil buruannya. Dan daging kancil merupakan daging terlezat. Manis, gurih, renyah dikunyah, juicy di mulut dan sungguh bikin lidah nge-fly. Sayangnya, tidak gampang mendapatkan kancil. Para pemburu harus ekstra jeli dan hati-hati untuk mendapatkannya. Ini buruan paling gesit dan cerdik. Sedikit saja ada suara berisik, dia akan langsung lari kencang. Namanya juga Si Kancil ya.

berburu landak

PADANG, HALUAN—Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar me­risau­kan praktek perburuan dan penangkapan yang marak belakangan ini dilakukan masyarakat, terutama terhadap hewan-hewan yang harus dilindungi, seperti landak, rusa dan kijang, macan dahan dan beo Men­tawai. Begitu pula sikap masyarakat yang selalu mem­pe­rjualbelikan telur penyu.

Koordinator Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) BKSDA Sumbar, Rus­dian Ritonga kepada Haluan Kamis (10/2), di Padang menga­takan, rusa dan kijang terma­suk hewan yang dilindungi. Tetapi belakangan ini, cukup banyak jerat yang dipasang masyarakat untuk menang­kapnya, jumlahnya ratusan buah. Bahkan jaraknya sangat berdekatan, setiap 20 meter terdapat jerat.

“Kami menemukan hampir di sepanjang kawasan suaka alam Bukit Barisan seperti di Solok (daerah Gantung Ciri, Koto Ilalang) lalu di Padang (kawasan Batu Busuk, Belim­bing dan Lubuk Minturun) terdapat jerat rusa dan kijang. Jaraknya bahkan sangat berdekatan,” terang Rusdian.

Jerat yang cukup banyak ini dikhawatirkan juga akan mencelakai harimau. Satwa yang satu ini sudah banyak terluka bahkan sampai mati akibat dijerat penduduk. Menurut informasinya, masya­rakat melakukan perburuan rusa dan kijang untuk dijual. Tetapi BKSDA Sumbar belum mengetahui di mana dipa­sarkan.

Rusa juga termasuk ma­ka­nan harimau. Bila populasinya terus menurun karena diburu, tentunya si raja hutan juga akan kekurangan makanan.

Tak heran, bila suatu ketika harimau masuk kampung untuk mencari makan.

Aktifitas masyarakat lainnya yang dikhawatirkan BKSDA adalah berburu landak. Hewan ini juga dilindungi. Landak diburu karena bagian pencernaannya berupa geliga dapat dijadikan obat. Geliga landak ini banyak diminati dan merupakan barang ekspor.

“Kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat dan instansi terkaot lainnya pada akhir tahun lalu, bahwa tidak boleh memburu landak,” katanya.

Proses hukum bagi pelaku

Pada bagian lain, Rusdian mengungkapkan praktek penang­kapan macan dahan dan harimau pada 2 lokasi yang berbeda pada tahun 2011 silam.

Macan dahan ditangkap masya­rakat Sijunjung. Tetapi pelaku berhasil ditangkap di Solok. Hanya saja macan dahan yang berhasil disita dari pelaku, tidak dapat diselamatkan. Sementara pelaku harus menjalani proses hukum.

Sedangkan pelaku yang menang­kap dan menembak harimau hingga mati di kawasan Pasa Usang, Kabupaten Padang Pariaman, juga harus menjalani proses hukum. Dari 5 orang pelakunya, 3 orang diketahui melakukan penembakan terhadap si raja hutan.

“Kita tidak main-main dengan praktek penangkapan dan penem­bakan hewan yang dilindungi. Pelaku harus menjalani proses hukum,” tegas Rusdian.

Sementara kasus lainnya yang mencuat tahun lalu adalah per­dagangan burung beo Mentawai. Beo Mentawai tidak termasuk hewan yang dilindungi. Hewan ini boleh diperdagangkan secara komer­sil dengan kuota tertentu.

Hanya saja, populasi Beo Men­tawai kini terus menurun sehingga perlu dijaga kelestariannya. Dan pelaku saat ditangkap membawa sedikitnya 200 ekor Beo Mentawai.

“Pelakunya tidak kita ajukan ke pengadilan, tetapi kita lakukan pembinaan saja. Sementara burung beonya kita lepas di Taman Na­sional Siberut,” kata Rusdian.

Penyu dilindungi

Kekhawatiran lain yang me­nyung­kup BKSDA adalah penjualan telur penyu yang makin meluas. Padahal penyu termasuk hewan yang dilindungi. Tetapi masyarakat tidak mau memahaminya. Pen­jualan telur penyu secara bebas setiap bulannya mencapai 5.000 butir.

Menurut Rusdian, dari 1.000 ekor tukik yang menetas hanya 10 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa. Sebab predator tukik atau penyu ini sangat banyak. Otomatis populasinya terancam kepunahan.

Berdasarkan hasil penelitian, telur penyu mengandung kolesterol 3 kali lipat dari telur ayam., Artinya, makan telur penyu sangat membahayakan kesehatan.

“Kita menghimbau agar ma­syarakat menyadarinya, tidak lagi mengkonsumsi telur penyu. Apalagi telur penyu mengandung kolestorol tinggi,” katanya

Minggu, 19 Februari 2012

Nattium for porcupine

a great amount of absorption. However, the high concentration of the other minerals in the colon indicated there was little absorption of potassium, calcium and phosphorus. In all hindgut fermenters, high levels of Na+, K+ and P++ are maintained throughout the cecum and colon, and are absorbed in the distal colon (Staaland, et al., 1995), which is true for the porcupine, as well. High levels of minerals in the cecum are important for fermentation. In most species, sodium concentrations remained approximately the same or increased through the small intestine, which is not the case with porcupines. Roze (1989) suggested that the higher concentration of sodium in the cecum might give evidence that porcupines have a sodium storage mechanism analogous to that found in the rumen fluid of moose at Isle Royale, as reported by Belovsky and Jordan (1981). This mechanism could be an adaptation to sodium-depleted environments, particularly in the winter, or as a way to offset the deleterious effects of excess potassium in the spring diet.

4. The porcupine's ability to masticate food into small particles may contribute to digestion, by increasing the surface area and further exposing particles to fermentation (Felicetti, et al., 2000).

5. Vispo and Hume (1995) suggested that the large distal colon in the porcupine was beneficial in water and possibly electrolyte resorption. This would be an ideal adaptation for a diet low in minerals, such as sodium, in order to maintain the necessary physiologic balance.

6. Metabolic fecal nitrogen (MFN) in herbivores ranges from 1-9 g. N/ kg dry matter intake (DMI) (Robbins, 1993), and is generally on the high end in animals consuming forage and high fiber. The MFN for porcupines is on the low end of normal (2.8g. N/ kg. DMI) (Felicetti, et al., 2000), but is consistent with that of leaf-eating marsupials consuming diets high in tannins (2.3 – 5.9g. N/kg. DMI) (Robbins, 1993). The ability to reduce MFN lowers the amount of protein required to meet metabolic needs, so is a benefit for animals on a low-protein diet.

One unique difference in the digestive tract of porcupines, not found in most other rodents, is the presence of a sixth lobe of the liver. A major function of the liver is detoxification. Porcupines also lack a gall bladder, although adults do possess a bile duct (Dodge, 1982). The adaptive importance of these modifications is unknown.

DIETARY PROTEIN, FAT AND FIBER

The winter diet is very low in protein and high in indigestible fiber. Feeding on the most nutritious plants or plant parts may ultimately determine survival until the more nutritious spring vegetation emerges. Gill and Cordes (1972) analyzed the crude protein and fiber content of Limber pine (Pinus flexilis), Lodgepole pine (Pinus contorta), Douglas fir (Pseudotsuga menziesii) and White spruce (Picea glauca) in their study site. Limber pine, which was the preferred food item, had the highest crude protein (CP) level (3.2%) and lowest fiber content (9.7%). Lodgepole pine, the least preferred species, had the lowest CP level (1.9%) and highest fiber content (24.3%). Limber pine also had a higher percentage of crude fat than the other species (12.7%). The conclusion was that porcupines exploited species with the highest protein and fat, and lowest fiber content available.

Stricklan, et al. (1995) compared nutrients of Gambel Oak (Quercus gambelii), white fir (Abies concolor) and Douglas fir (Pseudotsuga menziesii) in Utah. Gambel oak was preferred over the conifer species, even though the tannin level, which binds protein, was higher in oak. The conclusion was that even though the fiber content in oak was higher, it had a higher protein level

Feeding landak

The natural diet of Erethizon varies seasonally. In spring and summer, the porcupine is adaptive in its diet, consuming various ground plants and leaves, depending on the geographical location. Grasses, leaves, flowers, herbs and raspberry canes are consumed (Dodge, 1967; Betancourt, et al., 1986; Roze, 1989). In the autumn and winter however, the diet is restricted to nuts, phloem and cambium of coniferous and deciduous trees and coniferous foliage. These plant parts, especially in the crown of trees, contain the highest amounts of fats and carbohydrates available during the winter, so they provide the best nutrition (Harder, 1979).
Roze (1985) indicated individual porcupines limited their winter diet to one - three tree species, even though on a population level, up to ten tree species were consumed in a given habitat. The conclusion the author gave was that either this strategy limited intraspecific competition and allowed more animals to exploit a given habitat, and/or it increased digestive efficiency of intestinal microorganisms.

American porcupine

NUTRITION OF THE NORTH AMERICAN PORCUPINE, Erethizon dorsatum Kerrin Grant
EXECUTIVE SUMMARY
The North American porcupine, Erethizon dorsatum, is native to much of North America and is found in temperate habitats ranging from desert-shrub to tundra. Erethizon is the only porcupine genus found above the sub-arctic tree line (Roze, 1989). Because of the various habitats, adult weights range from 6-31 lbs. (2.7-14 kg).
Considered a generalist herbivore, porcupines consume tree bark, leaves, conifer needles, buds from conifers and deciduous trees, fruit and ground vegetation. Porcupines are nocturnal and active year round. The diet varies in composition and nutrient quality seasonally. The porcupine is a monogastric herbivore, hindgut fermenter. Microbial fermentation occurs in the cecum (Balows and Jennison, 1949; Odenyo, et al., 1999), which is approximately 6% of total body weight and is similar in size to the stomach (Johnson and McBee, 1967). Based on Kleiber's (1947) equation for basal metabolic rate (BMR), 70 x body weight (kg).75, and maintenance energy requirement (MER) value of 1.5, a 15 lb. (6.8 kg) porcupine would require 443 kcal/day. Felicetti, et al. (2000) and Fournier and Thomas (1997) reported maintenance nitrogen requirements (MNR) of 346mg. N/kg.75/day and 389.4mg. N/kg.75/day, respectively.
A comprehensive reference on feeding ecology includes Roze (1989). A good reference for digestive physiology is Vispo and Hume (1995). Felicetti, et al. (2000) and Fournier and Thomas (1997) have performed comprehensive analyses on nutrients, particularly protein.
SUMMARY OF CAPTIVE DIET
The challenges associated with a captive diet for North American porcupines include:
1. Providing adequate levels of crude protein, without offering excess which may contribute to
overweight.
2. Determining if browse, and associated secondary plant compounds, are required to maintain
proper nutrient balances (e.g. protein).
3. Providing appropriate levels of fiber for optimum protein absorption
4. Providing optimum vitamin and mineral levels, particularly vitamin D
At this time, a diet composed of a commercial rodent chow, an herbivore browser and/or high fiber biscuit as the base, with additional vegetables, browse and small amount of fruit should provide adequate nutrition in captivity. Diets high in protein or fat, and commercial diets manufactured for primates that are high in vitamin D3 should be avoided or at least minimized.

Sabtu, 18 Februari 2012

settong umung

burung
krukep
(Centropus rectunguis),
manuk ilang
(Copsychus saularis),
tanduk
payau
yang masih muda (
Cervus unicolor
),janin
pelanuk
(
Tragulus javanicus.
), madu
layuk
(
Apis dorsata
), minyakdari
ulet samban
(Monochamus
sp
.)
dan lain-lain. Empedu dari jenis-jenis binatang ini jarang diambil, kadang-kadang dalam satu keluargahanya memperolehnya satu kali dalam satu tahun. Penggunaanempedu sebagai obat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Adaorang yang langsung memakannya, dan ada juga yang mencampurdengan minyak kelapa sebagai obat gosok untuk mengurut orang yang salah urat atau keseleo. Burung
krukep
digunakan untuk obatpatah tulang
5
. Sedangkan
manuk ilang
dipakai sebagai obat untukanak-anak yang belum bisa berbicara atau gagap. Diyakini bahwa kalauanak tersebut diberi makan daging burung ini, maka bisa berbicaralancar, karena burung ini banyak bicara. Tanduk
payau
yang masihmuda dan janin
pelanuk
biasanya direndam di dalam
arak
6
sebagaiobat.Sebagian orang mengambil bagian binatang bukan untuk obat,tetapi lebih suka menjual bagian dari binatang ini ke Malaysia karenaharganya mahal di sana. Bagian binatang yang sering dijual adalahbatu
bangat
(Presbytis hosei)
dan
batu
settong umung
(Hystrix brachyura).
Orang Dayak di daerah Sungai Bahau pada umumnya tidakmenggunakannya sebagai obat

dilindungi atau tidak si landak

Landak atau dalam bahasa Inggris disebutPorcupine adalah nama untuk sejenis mamalia yang unik dengan bulu-bulu keras (biasa disebut duri) yang menutupi tubuh bagian atas mereka. Bulu Landak ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri.

Terdapat puluhan jenis Landak di seluruh dunia. Indonesia saja, yang saya ketahui, memiliki sedikitnya 4 jenis landak. Dalam bahasa Indonesia ketiganya hanya dikenal dengan satu nama yaitu “Landak”. Padahal secara taksonomi merupakan spesies yang berbeda. Bahkan dalam bahasa Inggrispun disebut dengan nama yang berbeda. Keempat jenis landak tersebut adalah Malayan Porcupine (Hystrix brachyura), Sunda Porcupine (Hystrix javanica), Sumatran Porcupine (Hystrix sumatrae), dan Bornean Porcupine (Thecurus crassispinis).

Malayan Porcupine (Hystrix brachyura) adalah salah satu jenis Landak yang selain di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), dapat ditemui juga di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, China, Nepal, India, dan Banglades. Sedangkan ketiga jenis lainnya merupakan endemik. Sunda Porcupine (Hystrix javanica) endemik Jawa, Sumatran Porcupine (Hystrix sumatrae) endemik Sumatera, dan Bornean Porcupine(Thecurus crassispinis) endemik Kalimantan.

Pada umumnya seekor landak mampu berlalri kencang untuk menghindari pemangsa. Namun jika terdesak, Landak akan berhenti dan mendirikan bulu-bulunya yang menyerupai duri yang terdapat di klit bagian atas.

Landak membuat sarang dengan membuat lubang di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 5 meter. Lubang ini terdiri beberapa cabang di dalam tanah yang mempunyai beberapa pintu keluar. Satu lubang (berukuran lebih besar) menjadi pintu masuk utama dan beberapa lubang (berukuran lebih kecil) sebagai pintu keluar.

Keempat spesies Landak ini, oleh IUCN Redlist dimasukkan dalam kategori LC (Least Concent atau Resiko Rendah) yang artinya spesies landak ini belum terancam kepunahan. Namun status Least Concent bisa juga diberikan kepada spesies-spesies yang belum dievaluasi kembali sejak tahun 2001.

Landak Jawa Hystrix javanicaYang membuat ku bingung, Bahasa Indonesia hanya mengenal satu nama yaitu “Landak” untuk menyebutkan keempat spesies Landak ini (atau mungkin saya yang kurang menguasai bahasa Indonesia?). Malaysia saja menyebut Hystrix brachyurasebagai “Landak Raya” untuk membedakan dengan dua spesies landak lainnya yang mereka punyai yaitu “Landak Padi” untuk menyebut Trichys fasciculata dan “Landak Nibung” (Atherurus macrourus).

Tambah bingung lagi ketika melihat PP No. 7 Tahun 1999 yang hanya memasukkan spesies Hystrix brachyura sebagai satwa yang dilindungi. Sedangkan ketiga jenis lainnya Sunda Porcupine (Hystrix javanica), Sumatran Porcupine (Hystrix sumatrae), dan Bornean Porcupine(Thecurus crassispinis) tidak masuk sebagai spesies yang dilindungi. Padahal ketiganya merupakan satwa endemik yang mempunyai resiko kepunahan lebih tinggi.

Logika saya, semoga keliru, memberikan nama saja tidak bisa bagaimana memberikan perlindungan?. Bahkan satu nama memiriskan yang saya kenal; Sate Landak, salah satu kuliner di Tawangwangu!

sate landak

Sate landak ? Ya. Itulah salah satu menu khas di Karanganyar, yang menjadi tujuan wisata kuliner andalan. Tepatnya bisa dijumpai di lokasi wisata Tawangmangu. Selain sate kelinci yang sudah populer lebih dulu dan menjadi salah satu makanan favorit di tlatah Lawu itu, kini ada menu sate lain yang cukup menggoda, yaitu sate landak. Binatang berduri tajam dan panjang itu ternyata memiliki daging yang empuk, tidak kalah dibandingkan daging kelinci maupun daging kambing atau ayam. Enak dan gurih.

Malah, sebagian orang meyakini daging binatang hutan itu memiliki khasiat untuk penyembuh sakit asma dan hati. Bahkan konon ekornya bisa untuk menambah vitalitas pria alias sebagai obat kuat.

Karena itu selama Lebaran ini, sate landak menjadi salah satu menu yang diburu oleh para pemudik, khususnya yang datang dari Jakarta dan kota besar lainnya. Mereka membawa keluarga untuk menikmati suasana hawa sejuk objek wisata tersebut, sekaligus menikmati lezatnya sate landak.

Adalah Sukatno, pemilik rumah makan di Nglebak, Tawangmangu, yang menjadi pemula dalam pengembangan sate landak. Jika hari-hari biasa dia hanya menyembelih paling banyak 3-5 ekor, saat Lebaran ini bisa rata-rata 8 ekor landak.

”Jika dibakar matang, disajikan dengan bumbu kacang seperti sate ayam, wah, sedap. Gurih, dan empuk,” kata Lisna dan Nurul, pemudik dari Kranji, Bekasi.

Dia mengetahui keberadaan sate landak ini setelah melihat tayangan televisi, juga membaca surat kabar yang memuat kekhasan kuliner di Tawangmangu ini.

Pernah Diteliti

Sukatno mengatakan, awalnya dia hanya mencoba-coba. Selama ini tidak banyak yang mau menyantap daging landak, kendati ada satu atau dua orang warga Tawangmangu yang sudah biasa menyembelih binatang tersebut.

Banyak landak yang hidup di kebun di lereng bukit. ”Dua tahun lalu kami mencoba membuka sate landak dan dipasarkan secara umum. Ternyata dengan olahan khusus, sate ini tidak kalah lezat dengan sate kelinci dan ayam.”

Dari mulut ke mulut, keberadaan restoran khusus sate landak di dekat Polsek Tawangmangu, ke arah jurusan Matesih, mulai dikenal masyarakat. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UNS di bawah bimbingan Prof DR Handayani pun turun tangan memberikan bantuan.

”Ada daging yang diteliti kandungannya. Ternyata kolesterolnya nol alias bebas kolesterol. Juga ada kandungan penguat stamina dan obat asma. Nah, lengkaplah sudah kelezatan sate landak ini, sehingga semakin terkenal. Apalagi Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Republik Aeng-aeng juga memberi penghargaan.

dayak kalimantan

burung krukep
(Centropus rectunguis),
manuk ilang
(Copsychus saularis),
tanduk payau yang masih muda (Cervus unicolor ),janin pelanuk
(Tragulus javanicus. ), madu layuk
( Apis dorsata ), minyak dari ulet samban
(Monochamus sp)dan lain-lain. Empedu dari jenis-jenis binatang ini jarang diambil,
kadang-kadang dalam satu keluargahanya memperolehnya satu kali dalam
satu tahun. Penggunaanempedu sebagai obat dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Adaorang yang langsung memakannya, dan ada juga yang mencampurdengan
minyak kelapa sebagai obat gosok untuk mengurut orang yang salah urat atau
keseleo. Burung
krukep
digunakan untuk obatpatah tulang
5
. Sedangkan
manuk ilang dipakai sebagai obat untukanak-anak yang belum bisa berbicara atau gagap.
Diyakini bahwa kalauanak tersebut diberi makan daging burung ini, maka bisa
berbicaralancar, karena burung ini banyak bicara. Tanduk payau
yang masihmuda dan janin pelanuk
biasanya direndam di dalam arak sebagai obat.Sebagian orang mengambil bagian binatang bukan untuk obat,tetapi
lebih suka menjual bagian dari binatang ini ke Malaysia karena harganya mahal
di sana. Bagian binatang yang sering dijual adalah batu bangat (Presbytis hosei)
dan batu
settong umung
(Hystrix brachyura).
Orang Dayak di daerah Sungai Bahau pada umumnya tidakmenggunakannya
sebagai obat

Landak 3

Landak juga terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Menurut CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) tahun 2008, status landak adalah least concern atau tidak terlalu diperhatikan statusnya. Hal ini dikarenakan jumlah populasi landak masih banyak di berbagai benua (Lunde dan Aplin 2008).
Di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, landak dianggap sebagai hama perusak tanaman pangan masyarakat. Namun, sebagian masyarakat menganggap landak adalah hewan yang potensial karena daging dan durinya dapat dimanfaatkan. Menurut kepercayaan masyarakat di beberapa daerah, daging landak mempunyai banyak khasiat, antara lain dipercaya dapat meningkatkan vitalitas laki-laki dan menghilangkan gatal-gatal. Selain itu, daging landak mempunyai kadar lemak yang lebih rendah dari pada daging sapi dan ayam, sehingga daging landak dianggap cocok dikonsumsi oleh orang yang harus diet rendah lemak. Empedu landak juga diyakini berkhasiat untuk mengobati penyakit asma (Sulistya 2007).
Duri landak juga memiliki banyak kegunaan. Kegunaan duri landak yang paling umum adalah sebagai bahan dekorasi peralatan rumah tangga. Contohnya sebagai bahan dekorasi lampu, kaca, tempat tissue, dan sebagainya. Selain itu, duri landak digunakan pula sebagai bahan baku pembuatan aksesoris remaja (gelang, kalung, dan anting-anting). Umat muslim juga sering menggunakan duri landak sebagai alat penunjuk pada saat membaca Al-Quran. Duri landak juga diyakini mempunyai potensi untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Di Kalimantan, tepung dari duri landak digunakan masyarakat daerah setempat sebagai obat jerawat. Di Jawa Tengah, ekstrak duri landak juga sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit gigi dan bisul (Sulistya 2007).
Landak adalah rodensia terbesar ketiga setelah capybara dan berang- berang. Landak termasuk ke dalam ordo rodensia yang memiliki 28 spesies. Landak dibedakan menjadi dua famili rodensia, yaitu Hystricidae atau old world

Hystrix javanica

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi (panjang, diameter, warna) dan pola distribusi duri pada Hystrix javanica.
Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi ilmiah tentang karakterisasi duri Hystrix javanica melalui morfologi dan pola distribusi duri. Kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan atau pembanding dalam meneliti duri jenis landak lainnya. Selain itu, hasil penelitian ini akan menjadi data dasar bagi penelitian-penelitian yang terkait dengan fisiologi pertumbuhan rambut pada mamali

Porcupine. Oh u r excellence

porcupine dan Erethizontidae atau new world porcupine (Macdonald 2006). New world porcupine memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari pada old world porcupine. Selain itu, new world porcupine merupakan famili landak yang dapat memanjat pohon dan duri-durinya tidak tumbuh membentuk kelompok.

Yang dapat berbeda antara spesies landak satu dengan spesies landak yang lainnya (Grzimek 1975). Hal menarik lainnya yang dapat ditemukan dari landak adalah adanya pola duri yang berbeda-beda pada beberapa regio tubuh. Landak mempunyai duri yang pipih di regio kepala, tubuh bagian depan serta bagian ventral abdomen. Akan tetapi pada regio punggung, tubuh bagian samping, dan ekor, duri pipih tersebut berdiferensiasi menjadi duri sejati. Ekor landak juga tertutup oleh rambut yang mengalami modifikasi menjadi duri yang dapat berderak (Macdonald 2006). Setiap jenis duri tersebut memiliki fungsi, ukuran, dan pola warna yang berbeda. Perbedaan ukuran, warna, dan fungsi duri ini tidak dimiliki oleh rodensia atau pun mamalia lainnya.
Variasi ukuran dan warna (morfologi) duri landak dapat digunakan untuk menentukan taksonomi landak. Pengetahuan mengenai morfologi duri akan mendukung pemahaman yang lebih lanjut tentang fisiologi pertumbuhan rambut yang antara lain bermanfaat pada kajian dermatologi klinik maupun kosmetik. Pengetahuan tentang kecepatan pertumbuhan rambut merupakan informasi penting yang terkait dengan pengembangan pengobatan masalah dermatologi tersebut. Landak dapat menjadi hewan model yang mewakili pada penelitian dermatologi karena terdapat perbedaan morfologi dan pertumbuhan rambut serta duri yang nyata di beberapa regio tubuh landak. Penelitian pada duri landak telah dilakukan oleh Barthelmess (2006). Namun, penelitian tersebut hanya berkisar mengenai jenis dan morfologi duri secara umum pada landak Afrika dan belum menjelaskan detil morfologi serta pola distribusi duri.

Landak ku

Latar Belakang


Landak termasuk salah satu hewan yang dapat ditemukan di berbagai benua. Landak juga terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Menurut CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) tahun 2008, status landak adalah least concern atau tidak terlalu diperhatikan statusnya. Hal ini dikarenakan jumlah populasi landak masih banyak di berbagai benua (Lunde dan Aplin 2008).
Di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, landak dianggap sebagai hama perusak tanaman pangan masyarakat. Namun, sebagian masyarakat menganggap landak adalah hewan yang potensial karena daging dan durinya dapat dimanfaatkan. Menurut kepercayaan masyarakat di beberapa daerah, daging landak mempunyai banyak khasiat, antara lain dipercaya dapat meningkatkan vitalitas laki-laki dan menghilangkan gatal-gatal. Selain itu, daging landak mempunyai kadar lemak yang lebih rendah dari pada daging sapi dan ayam, sehingga daging landak dianggap cocok dikonsumsi oleh orang yang harus diet rendah lemak. Empedu landak juga diyakini berkhasiat untuk mengobati penyakit asma (Sulistya 2007).
Duri landak juga memiliki banyak kegunaan. Kegunaan duri landak yang paling umum adalah sebagai bahan dekorasi peralatan rumah tangga. Contohnya sebagai bahan dekorasi lampu, kaca, tempat tissue, dan sebagainya. Selain itu, duri landak digunakan pula sebagai bahan baku pembuatan aksesoris remaja (gelang, kalung, dan anting-anting). Umat muslim juga sering menggunakan duri landak sebagai alat penunjuk pada saat membaca Al-Quran. Duri landak juga diyakini mempunyai potensi untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Di Kalimantan, tepung dari duri landak digunakan masyarakat daerah setempat sebagai obat jerawat. Di Jawa Tengah, ekstrak duri landak juga sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit gigi dan bisul.
Landak adalah rodensia terbesar ketiga setelah capybara dan berang- berang. Landak termasuk ke dalam ordo rodensia yang memiliki 28 spesies. Landak dibedakan menjadi dua famili rodensia, yaitu Hystricidae atau old world

Obat kantong empedu landak.

Erinaecus koreanus
Nama Lokal : Landak
Cara Mendapatkan : Alam
Bagian yang dimanfaatkat: Kantong empedu.
Kandungan Kimia : Kalsium karbonat, magnesium carbonate, magnesium phosphate
Pengetahuan Tradisional
Jenis/Lingkup
Lingkup (Kegunaan,
Ramuan,
Cara membuat
dan pemakaian) : Kegunaan
Meningkatkan tekanan darah, hemostatic, radang lambung, pembekuan darah

Cara membuat
Digunakan sebanyak 1-2 mg.

Kantong landak

Landak
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Rodentidae
Genus : Hystrix
Spesies : Hystrix javanicus

Deskripsi: Hystrix javanicus merupakan anggota dari kelas mammalia karena memiliki glandula mamae untuk menyusui anaknya. Hystrix javanicus memiliki nama lokal yaitu landak. Tubuh terdiri dari caput, truncus, dan caudal. Tubuh tertutup oleh rambut. Memiliki kumis sebagai indera peraba. Memiliki ekstrimitas anterior dan posterior. Ukuran dari kaki anterior lebih pendek dari yang posterior. Memiliki alat proteksi diri yaitu rambutnya akan menjadi tajam seperti duri saat dalam keadaan terdesak. Makanannya sayur-sayuran dan buah. Habitat di darat terutama di alam bebas. Fertilisai internal dan bersifat diocues. Berkembang biak dengan vivipar yaitu beranak.

Sistem pencernaan ada kelenjar ludah, terdapat sepasang kantung empedu, saluran getah pankreas, secceum dan apendiks. Sistem respirasi yaitu bernapas dengan hidung yang mengandung tulang-tulang turbinal. Sistem repeoduksi secara internal yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh dari embrio. Bersifat dioceus yaitu alat kelamin jantan dan betina terpisah. Terdapat tulang genital untuk pengeluaran dan kopulasi. Sistem ekskresi dengan memiliki sepasang ginjal. hasil ekskret dikeluarkan melalui anus atau penis.

Jumat, 17 Februari 2012

i eat medicine made from animal

Insects used Chinese medicine include pulverized weaver ants for asthma, powered cockroaches for stroke and silkworm feces for typhus. Dried cicadas are boiled in a soup to improve eyesight. Bee venom, honey and other bee products have been used for centuries by as folk remedies in China. Black scorpions sell for $12 a pound.

Dragon bones, actually ancient human and animal bones, play a significant role in Chinese culture. In the past they were prized for their medicinal qualities and used to treat malaria and other diseases. Now they are treasured not only by paleo-anthropologists but also by nationalists seeking to prove the biological continuity and singularity of the Chinese people.

organ dalam binatang tsb

Chinese believe that eating turtles is supposed to make one live longer. Turtles have long been associated with longevity. Tons of turtles from five different species are shipped from Malaysia and Vietnam to China. Turtle blood is available at Wall-Marts in China. Lizards are taken for high blood pressure and the skulls of gazelles are ground into powder to make people strong. Bull gallstones are highly valued and very expensive. They are yellowish and about the size of nickels and are used to treat fevers and inflammation

Nilai Obat dari organ Binatang

Elephant skin is taken for acne; monkey heads are eaten for headaches and turtle heads are consumed for labor pains. Snakes are supposed to make one stronger. Snake glands are good for the eyes. Powdered snake gall bladder is reputed to be a cure for bronchitis. Coin snakes are one of the more popular remedies. Held together with sticks, they are sold coiled up with the head popping out of the middle and fact look like black quarters. They are boiled into a thick black liquid that is sipped like tea.

Batu Empedu

Deskripsi

Sebuah laporan mendalam mengenai penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan batu empedu.

Alternatif Nama

Cholecystitis; choledocholithiasis; empedu batu saluran

Gejala:

Sekitar 90% batu empedu tidak menimbulkan gejala. Ada kesempatan yang sangat kecil (2%) rasa sakit berkembang selama 10 tahun pertama setelah bentuk batu empedu. Setelah 10 tahun, kesempatan untuk mengembangkan gejala penurunan . Rata-rata, gejala memakan waktu sekitar 8 tahun untuk berkembang. Alasan penurunan gejala setelah 10 tahun tidak diketahui, meskipun beberapa dokter menyarankan bahwa "lebih muda," batu kecil mungkin lebih mungkin menyebabkan gejala dari yang lebih besar, yang lebih tua. Penyakit kandung empedu Acalculous sering akan menyebabkan gejala mirip dengan batu kandung empedu.

Bilier Nyeri atau kolik

Gejala yang paling ringan dan paling umum dari penyakit kandung empedu adalah nyeri intermiten yang disebut kolik empedu , yang terjadi baik di bagian tengah atau sebelah kanan dari perut bagian atas. Gejala mungkin cukup spesifik. Sebuah serangan khas memiliki beberapa fitur:

  • Gejala utama biasanya sakit mencengkeram atau menggerogoti mantap di perut bagian kanan atas dekat tulang rusuk, yang dapat menjadi parah dan memancarkan bisa untuk punggung atas. Beberapa pasien dengan kolik bilier mengalami nyeri di belakang tulang dada.
  • Mual atau muntah dapat terjadi.
  • Mengubah posisi, mengambil over-the-counter obat penghilang rasa sakit, dan buang gas tidak meringankan gejala.
  • Kolik bilier biasanya menghilang setelah 1 sampai beberapa jam. Jika tetap ada di balik titik ini, kolesistitis akut atau kondisi yang lebih serius mungkin ada.
  • Episode biasanya terjadi pada saat yang sama dari hari, tapi lebih jarang dari sekali seminggu. Makan besar atau lemak dapat memicu rasa sakit, tetapi biasanya terjadi beberapa jam setelah makan dan sering membangunkan pasien pada malam hari.
  • Kondisi ini sering kembali, tapi serangan bisa tahun terpisah.

Pencernaan keluhan seperti bersendawa, merasa luar biasa penuh setelah makan, kembung, mulas (pembakaran perasaan di balik tulang dada), atau regurgitasi (asam back-up dalam pipa makanan) yang tidak mungkin disebabkan oleh penyakit kandung empedu. Kondisi yang dapat menyebabkan gejala-gejala termasuk ulkus peptikum, penyakit gastroesophageal refluks, atau gangguan pencernaan yang penyebabnya tidak diketahui. [Untuk informasi lebih lanjut, lihat In-Depth Laporan # 19 ulkus peptikum dan In-Depth Laporan # 85 Gastroesophageal reflux disease .]

Gejala Radang Kandung empedu (Kolesistitis Calculous dan Acalculous akut)

Antara 1 dan 3% orang dengan batu empedu simtomatik mengembangkan peradangan pada kandung empedu ( kolesistitis akut ), yang terjadi ketika batu atau lumpur memblokir saluran. Gejala yang mirip dengan kolik bilier tetapi lebih gigih dan berat. Mereka meliputi:

  • Nyeri pada perut kanan atas yang parah dan konstan, dan dapat berlangsung selama berhari-hari. Nyeri sering meningkat ketika menggambar napas.
  • Nyeri juga bisa menjalar ke punggung atau terjadi di bawah tulang belikat, di belakang tulang dada, atau di sisi kiri.
  • Sekitar sepertiga pasien mengalami demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah dapat terjadi.

Siapa pun yang mengalami gejala ini harus mencari bantuan medis. kolesistitis akut dapat berkembang menjadi gangren atau perforasi kandung empedu jika tidak ditangani. Infeksi terjadi pada sekitar 20% pasien dengan kolesistitis akut, dan meningkatkan bahaya dari kondisi ini. Penderita diabetes berisiko khusus untuk komplikasi serius.

Gejala Kolesistitis kronis atau kantong empedu Disfungsional

Penyakit kronis kandung empedu (kolesistitis kronis) melibatkan batu empedu dan peradangan ringan. Dalam kasus seperti kantong empedu dapat menjadi bekas luka dan kaku. Gejala penyakit kandung empedu kronis meliputi:

  • Keluhan gas, mual, dan perut tidak nyaman setelah makan, ini adalah gejala yang paling umum, tetapi mereka mungkin tidak jelas dan sulit dibedakan dengan keluhan yang sama pada orang yang tidak memiliki penyakit kandung empedu.
  • Diare kronis (4 - 10 buang air besar setiap hari selama minimal 3 bulan).

Gejala Batu Empedu Duct dalam Umum (choledocholithiasis)

Batu bersarang di saluran empedu dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan yang dihasilkan oleh batu yang bersarang pada kandung empedu, tetapi mereka juga dapat menyebabkan gejala berikut:

Choledocholithiasis

  • Penyakit kuning (kulit kekuningan)
  • Gelap urin, tinja lebih ringan, atau keduanya
  • Cepat detak jantung dan penurunan tekanan darah tiba-tiba
  • Demam, menggigil, mual dan muntah, dan nyeri hebat di perut kanan atas. Gejala ini menunjukkan infeksi di saluran empedu (disebut cholangitis).

Seperti pada kolesistitis akut, pasien yang memiliki gejala-gejala ini harus mencari bantuan medis dengan segera. Mereka mungkin memerlukan perawatan darurat.

Batu Bezoar

Chinese medicine shops often sell things like dried starfish, bear paws, dried snakes, starfish flakes, dried scorpions, horse gallstones, rats fetuses picked in oil, turtle shells, powdered snakes, powdered horns, fuzzy elk antlers, frogs, birds' beaks, snakeskins, umbilical cords from donkeys and herring spawn wrapped in kelp—or medicines that contain these things as one of their ingredients. Medicines made from animals often purport to have properties which are associated with the animal.

Minggu, 12 Februari 2012

Batu landak Dari perut landak.

Bezoar stones were first documented in a western publication of a four-volume catalogue entitled, Albertus Seba’s Cabinet of Natural Curiosities: Locupletissimi Rerum Naturalium Thesauri Accurata Descriptio.

Albertus Seba (1665-1736) was a Dutch pharmacist, zoologist and natural specimens collector. The thesaurus shows illustrations of his entire collections – from strange and exotic plants to snakes, frogs, crocodiles, shellfish, corals, insects, butterflies and more, as well as fantastic beasts, such as a hydra and a dragon.

In a modern reprint of the thesaurus, there is a mention in the notes section:
“Since ancient times, stones taken from particular animals were considered to possess magical and medical powers. In Seba’s day bezoars were extraordinary popular. These stones formed from hairs that had accumulated and gummed together in the stomachs of ruminants. In a broader sense other stones taken from animals are likewise termed bezoars.”

Sabtu, 11 Februari 2012

Manfaat batu landak

EXPERT ADVICE
Types of porcupine bezoar
There are three types of porcupine bezoars,
namely:
• Blooded – has reddish colour and not so
common nowadays, thus much sought-after;
• Powdery – has a smooth surface and much
harder than other types. It is considered the best
quality, hence is the most expensive type; and
• Grassy – has a coarser surface and is of greenish-
brown colour. It is also among the cheapest.
Due to its rarity, 0.38g of the porcupine bezoar
reportedly might command a price from RM700
onwards, and one stone with the average size of
a marble could fetch RM25,000 to RM72,000 (for a
superior grade of ‘powdery’ type)!
Treatments
Use of porcupine bezoar in traditional Chinese
medicine (TCM), or other complementary/
alternative medicine (CAM), is quite similar to
that of ox bezoar (gallstone) – which is called
niu-huang (牛黃) or calculus bovis. They are claimed
to remove toxins from the body.
The recommended dosage is 0.1-0.2g (in children)
and 0.3-0.4g (in adult) – to be taken one to
three times a day, depending on individual’s
health conditions. The powder can be put into
the mouth directly or dissolved in a tablespoon
with water, and should be taken with an
empty stomach.
It is used in alternative medicine for its
anti-inl ammatory, anti-oxidant and immunebooster properties, as well as for body
detoxii cation. Sometimes, it is also recommended
for treatment of cancer, dengue fever, meningitis,
herpes, throat infection, pneumonia, and as
pre- and post-operation “anti-infective”.
However, none of the above treatments have
ever been proven in western medicine or
through clinical researches. It is also ethically
unsound to substitute properly prescribed
antibiotics with porcupine bezoar for anti-infection
regimen, or to mix allopathic medicine with
TCM or CAM without prior consultation with
your doctor

Batu Landak atau Batu Bezoar


Disebut demikian karena ditemukan di dalam perut jenis kambing bernama
bezoar.awalnya dari kata Persia,
yaitu. badzcher, atau lazcher, atau phahazar, yang berarti penangkal.
Avenzoar adalah yang pertama yang menyebutkan hal itu sebagai obat, atau
yang memberikan sejarahnya.

Batu bezoar yang bagaikan supranatural dan terbentuk dalam
tubuh banyak hewan , mereka terdiri dari beberapa level atau
lapisan, seperti bawang. Dalam Hist. de lacad. tahun 1703, menegaskan,
bahwa semua batu bezoar yang terbentuk dari empedu masing-masing binatang
yang membentuknya.

Bezoar dapat dibagi menjadi:
1. Yang benar oriental dan barat.
2. Hewan konkrit yang menyerupai bezoar; seperti yang berasal dari kera ,
dan bahkan berbagai jenis mutiara dan mata kepiting '.
3. Para beberapa spesies fosil bezoar.
4. Mereka yang hanya memiliki bentuk, tanpa
rupa bezoar, misalnya dalam manusia kandung kemih , ginjal,
dan kandung empedu, atau di bagian yang sama dari sapi.
5. Para aegragropila, bola dari kusut rambut , dan bezoar Germanicum,
lihat Capra Al-pina.

Bezoar timur. disebut juga lapis bezoar, hircus bezoarticus ,
dan batu bezoar timur. dari Hindia Timur. Hal ini seharusnya
dihasilkan dalam rongga di bagian bawah perut keempat dari jenis
kambing di Persia disebut parau. Antelope gazella Lin. meskipun
tidak aneh bagi spesies ini, seperti yang terjadi juga di cervicapra Antilope
dan Capra aegagrus Lin. Hal ini hanya ditemukan di yang lama,
dan secara eksklusif pada mereka di pegunungan tertentu.

batu Ini, dihaluskan jadi bubuk dan dilapis dengan anggur, dan
dibuat menjadi bola, yang disebut bola Gascoigne, dari Gascoign penemu
mereka. Apakah saat itu dijual dengan nama yang oleh para ahli kimia perdagangan,
jika ada tetap, adalah obat canggih tanpa bezoar.

Bezoar occidentalis, yang disebut juga lapis bezoar, Pe-ruvianus,
Amerika atau bezoar barat, dari Hindia Barat.

Hal ini ditemukan di dalam perut binatang dari jenis slag, yang disebut
bernyawa bezoarticum occidentale, yang berasal dari Peru, dan bagian lain
di Spanyol Hindia Barat, dan di perut yzard pegunungan Alpen,
Antilope rupi-caftra dan Capra Ibex Lin.

Bezoar hystricis, (dari para hedge babi, karena bintik-bintik yang
menyerupai bulu dari babi lindung,) Pila hystricis, bezoar porci,
lapis porcinus, petro del porco, lapis Malacensis, para bezoar landak,
atau batu empedu. Hal ini ditemukan dalam kantung empedu dari landak India,
terutama di provinsi Malaka, bulat, dan warna pucat atau
keunguan, atau antara hijau dan putih, lembut, halus , dan
licin saat disentuh , untuk rasa sangat pahit , dan air di mana
dimasuki segera menjadi pahit juga. Tidak tampak berbeda dari
konkret empedu dari seekor lembu atau binatang lainnya. Hal ini
dibawa di saku sebagai jimat, dan disewa oleh Portugal sekitar 1shilling sehari.

Bezoar simiae, atau Lapis simiae, yang bezoar dari monyet.
Batu jenis ini ditemukan di dalam perut kera tertentu di Brasil
dan Hindia Timur, meskipun mereka jarang menghasilkan mereka ..
Mereka adalah tentang ukuran kacang hazel , lebih keras daripada
bezoar oriental, dari warna hijau gelap, hampir hitam. Kelangkaan-membuat
mereka mahal, dan mereka jarang ditemui. Bezoar juga diambil
dari perut buaya, anjing, keledai , dan camelus vicugna Lin.
Semua benar bezoar . ketika digosok, menyebarkan bau parfum, dan,
ketika dipotong ditemukan mengandung inti materi sayuran, berturut-turut
tertutup oleh lamina dari phosphat magnesian amoniak, dicampur dengan
sayuran yang berwarna ekstraktif, dan cairan hewan dari semacam empedu.
Ini memberikan warna hijau dan bau kesturi. Di molares hewan ruminansia
ada mantel berwarna coklat keemasan, seperti yang di permukaan bezoar mereka.
Fourcroy telah menganalisis bezoar oriental dengan beberapa perawatan,
(Annales du Museum dhistoire 'Naturelle, vol ip 111.). Ia menganggap mereka
sebagai resin binatang yang berbeda dari setiap konkresi. Mereka melunak
oleh panas, mudah ditembus oleh jarum panas, menghembuskan napas bau aromatik
dan musky, mereka membakar dan mengobarkan dengan asap tebal, memberikan
warna terhadap air mendidih, dan sepenuhnya larut dalam alkohol , yang mereka
mewarnai. Mereka dibubarkan oleh alkali kaustik, berbeda dalam hal ini dari
resin sayuran.

Para bezoar palsu siap dengan kulit tiram bubuk dibuat menjadi bola kecil
dengan air gusi, dan wangi dengan ambergris. Mereka riang gembira dengan asam,
dan, ketika dipotong, tidak memiliki lamina konsentris; atau, bila rusak, setiap
striae kristal, dan ketika digosok di atas kertas sebelumnya ditutupi dengan
kapur, apakah mereka meninggalkan tanda berwarna zaitun. Para Goa dan Malaka
adalah batu semacam ini.

Bezoar fossile. Fossile bezoar adalah tubuh berongga kecil dari Italia,
ditemukan di pasir dan lubang tanah liat, dari warna ungu, dengan permukaan
kasar, seukuran kenari, dan cahaya. Ketika pecah, ditemukan terdiri dari
kerak ironi, yang mengandung di bumi berongga nya putih halus kehijauan
menyerupai bezoar pucat. Bumi yang digunakan, dan tidak kerang. Tampaknya
menjadi sifat armoniac bole, atau lebih tepatnya berkapur, dan juga disebut
bezoar minerale, terra sicula et noceriana, lapis bezahan, sicu-lus albus,
belzuar kecil. Siciliana, mineral bezoar, dan bumi Sisilia.

Meskipun semua kebajikan membanggakan ini bezoar, yaitu. kekuatan menghancurkan
racun dan menghidupkan kembali kekuatan vital, dapat dipastikan bahwa mereka
benar-benar dicerna dalam perut binatang di mana mereka ditemukan, dan mereka
sama-sama sehingga dalam manusia, kecuali jika disertai dengan asam; sehingga
tidak ada lebih dapat diharapkan dari mereka daripada dari salah satu testacea
yang larut dalam asam, tetapi mereka lebih rendah kepada mereka, sejauh kurang
penyerap , dan lebih difficultly bertindak dengan asam apapun.

Bezoar microcosmicum, yang disebut juga kalkulus Huma-NUS, yang kalkulus kandung
kemih manusia.

Ini adalah berbagai derajat nya dari kekerasan, serta ukuran dan angka. Telah
digunakan di tempat macam lebih mahal.

Bezoar Animale. Hewan bezoar. Ambil tanduk rusa dikalsinasi terputih ditapis
ke subtility terbesar, tuangkan di atasnya, mampir drop, semangat vitriol,
untuk membentuk menjadi pasta untuk dijadikan bola.

Sebuah bubuk dari hati dan jantung ular beludak disebut ani-inal bezoar.

Bezoar bovinus, yang disebut juga alcheron lapis. Orang Portugis menyebutnya
mesang de vaca. Ini adalah batu yang ditemukan dalam kantung empedu dari seekor
banteng.

Bezoar mineral. Lihat fosil bezoar.