Senin, 20 Februari 2012

caraku nangkap landak

Perjalanan ke S BrangS
Barang adalah desa paling hulu di S. Kayan.
Desa ini masuk dalam Kecamatan Long Ampung. KordinatUTM dengan
ketinggiqan  m dpl. Posisi desa di apit 2 pegunungan dan dilalui
oleh Hulu S Kayan.Aksesibilitas: Dari Samarinda ke Long Ampung kemudian
ke S Barang. Long Ampung hanya dapatdicapai dengan pesawat udara.
Dengan pesawat Susi air (perusahaan penerbangan yang mendapatsubsidi
dari pemerintah kaltim) berbaling-baling satu dan berpenumpang 9 orang,
lama penerbangan keLong Ampung membutuhkan waktu 1 jam 20 menit . Kalau
cuaca agak buruk waktunya menjadi sedikitlebih lama. Long Ampung adalah
ibukota Kecamatan. Tiket pesawat dengan harga subsidi adalah 260 rbdengan
bagasi sampai dengan 20 kg. Pemesanan sebaiknya melalui Forum Mahasiswa
(Tanya Kueng).Dari Long Ampung ke SB, cara termudah adalah dengan menyewa
ojek. Tidak ada kendaraan umum kedesa ini. Jalan dibangun sekitar tahun . .
berupa jalan tanah yang diperkeras dengan batu-batuan.Dalam kondisi
kering jalan ini bagus, kalau basah menjadi licin. Jarak dari Long Ampung
ke SB ada  km.Jarak ini bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit kalau
kering dan 2- 2,5 jam kalau basah.Sewaktu jalan dibangun, direncanakan
jalan melalui Lg Ampung  Tidung Payau  Lg Uro  SB. Tetapipada waktu itu
dua desa yang lain menolak, dengan alasan takut ada kecelakaan dan debu,
sehingga jalan dibuat menghindari 2 desa tersebut. Sekarang setelah melihat
kemudahan transportasi yangdisebabkan adanya jalan ke 2 desa ini menyesal,
dan memohon agar dibangunkan jalan yangmenghubungkan desa mereka ke jalan
yang ada.Kondisi topografi yang dilalui jalan ini bergunung  dengan jalan
yang terus menanjak. Sepanjang jalan ,hanya ada beberapa tanjakan yang tinggi.
Jalan ini memotong sungai . Dengan lebar sekitar 10 m dandisekitar sungai
ini asal desa SB (didiami pd jaman Belanda). Untuk transpor umumnya orang
menggunakan sepeda motor, mobil hanya ada di kecamatan. Motor didatangkan
dari samarinda ,diangkat dengan pesawat dengan tariff 3 juta per motor.
Sebelum jalan dibangun, perjalan ke SB hanya bisa ditempuh dengan berjalan
kaki. Akses lain ke desa iniadalah melalui desa Tidang Payau dan Long Uro
(melalui sungai dan kemudian berjalan kaki melalui jalansetapak hingga
menuju desa. Bagi masyarakat lama perjalanan berjalan kaki sekitar 5-6 jam.
Jumlah KK di desa ini mencapai 80an orang. Belum ada signal hp , tetapi
sudah ada rencana untukmembangun tower di kecamatan dan kemudian di lanjutkan
ke SB.Desa ini mempunyai sekolah SD, Gereja. Sarana lain yang penting adalah
adanya mikrohidro yangberfungsi baik. Listrik dinyalakan hanya pada malam hari,
kecuali pada hari-hari khusus. Pada saatkunjungan (bulan april) desa sedang
panen padi. Panen di SB selalu lebih lambat jika disbanding denganLong ampung
selama 1-2 bulan , padahal menugal ladangnya pada waktu yang sama. Ada pula
solar selsebagai lampu jalan, tetapi sekarang tidak berfungsi  mungkin
disebabkan lampunya.Masyarakat menanam padi ladang dan juga padi sawah.
Hasil dari padi sawah dilaporkan jauh lebihbanyak dibanding padi ladang.
Bibit padi sawah didatangkan dari luar desa. Padi sawah ditanam di rawa

atau kawasan tergenang air, tidak ada pengairan utk sawah.
Hasil panen padi ladang sekitar  sedangpadi sawah /ha.Desa-desa
yang bertetangga : Tidung Payau- Lg Uro dan ..Telah disepakati
oleh desa-desa bertetangga soal batas desa. Permasalahannya adalah
batas desa yangada tidak bersesuaian dengan batas kecamatan.
Kesepakatan antar desa menggunakan sungai sebagaibatas sedang batas
kecamatan menggunakan punggung gunung.Dikampung ini berdiam kepala a
dat besar Kecamatan Long Ampung yaitu bpk . , nama kepala desa .Pendidikan
SD biasanya diadakan di desa, untuk pendidikan lanjut berupa SMP dan SMA
dilanjutkankeluar desa. Seperti Long Ampung dan Malinau. Beberapa keluarga
menyekolahkan anaknya kesamarinda.Hasil bumi , pertanian yang menonjol
adalah padi dan nanas. Untuk perkebunan lada dan karet. Ladatelah berhasil
dipanen tetapi belum ada pemasaran, karet juga barusan saja ditanam. Nanas
banyakdihasilkan tetapi tidak mendatangkan nilai sehingga dibiarkan
membusuk di pohon. Lada sekarangsedang diusahakan pemasarannya ke samarinda.
Nanas dimanfaatkan masyarakat sebagai sayur (bagianpucuknya), umbut nenas
berwarna putih dan tidak berasa.Tanaman lada dimulai dengan rangsangan
pemerintah kabupaten Malinau. Teknik penanaman danpemeliharaan telah dikuasai.
Beberapa masyarakat telah diajak melakukan studi banding penanamanlada di
daerah lain. Sebagian masyarakat malah sudah pernah bekerja menanam lada di
Malaysia.Dengan demikian hal-hal teknis penanaman sudah dikuasai. Tetapi
Pemerintah belum memfasilitasiaspek-aspek pemasaran.Hal lain yang diupayakan
masyarakat adalah emas. Alat yang digunakan berupa alat tradisional .
Gambardari alat pencari emas. Pola mencari dilakukan sebagai pekerjaan
sampingan  ketika tiba musimberladang maka mereka berhenti mencari emas.
Masa berladang bulan. Pola semacam ini juga samauntuk pencarian gaharu.
Kawasan ini telah dimasuki oleh pencari gaharu dari luar seperti  dan .
Lama waktu mencari gaharu ( minggu) , perbekalan lengkap , berapa orang?
Cara mencari gaharu?Mata pencaharian lain adalah gaharu yang sekarang hampir

habis, tetapi telah ada upaya masyarakatuntuk menanam gaharu, yang dibutuhkan
adalah ketrampilan untuk merangsang pohon agarmenghasilkan gaharu. Hasil lain
adalah mencari batu .. landak. Berburu landak untuk dicari batunya inihanya
dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu  sewaktu selesai panen.
Penangkapan ikan/ binatang buruan (payau, babi, ) dilakukan untuk
subsisten (?) atau juga dijual?Caranya berburu landak?

Harga sembako dan bahan bakar yang didatangkan dari luar desa:
BensinTembakauGaramBawang PutihBawang merah : disubstitusiGula :
disubstitusikan dengan gula tebuTeh :Kopi :Tembakau:Rokok:Miras:
Minyak makan : diganti dgn minyak babi?Di desa ada  toko yang
menjual . . Pasar tidak ada, hasilSabunMasyarakat belum menyadari
hak-hak desanya. Sudah ada aturan desa tentang tidak dibolehkannya
menggunakan setrum untuk menangkap ikan (belum tertulis). Belum ada
aturan pengelolaan hutan dansumber daya alam lain. Hal ini disebabkan
karena kondisi desa yang sebelunya terpencil, sehinggamasyarakat belum
ada inisiatif untuk melindungi dan mengelola kawasannya.Sekarang sedang
dirangsang  untuk membuat aturan desaCari aturan desa yang telah ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar